Komisi III DPR Heran dengan Sikap KY
Komisi III DPR heran karena Komisi Yudisial (KY) terlihat pasif dalam menjaring calon hakim agung. Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menegaskan bahwa KY seharusnya aktif melakukan talent scouting, bukan hanya menunggu pendaftar.
Menurutnya, banyak hakim berkualitas enggan ikut seleksi karena tidak ada dorongan atau rekomendasi. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan hakim berintegritas tinggi yang mampu memberikan putusan adil meski berada di bawah tekanan.
DPR Minta KY Lebih Aktif Talent Scouting
Habiburokhman menilai, jika KY terus menunggu, potensi besar bisa hilang. Ia menceritakan pengalamannya saat menjadi advokat. Ketika itu, ia menemukan banyak hakim berkompeten, tetapi mereka tidak mendaftar karena tidak ada pihak yang mendorong.
“Komisi III DPR heran sebab hakim bermutu justru tidak terlihat dalam daftar calon. Padahal mereka bisa memberi harapan bagi pencari keadilan,” ujarnya.
KY Klaim Sudah Jalankan Talent Scouting
Menanggapi kritik tersebut, Ketua KY Amzulian Rifai menjelaskan bahwa lembaganya juga melakukan langkah proaktif. Ia mengaku kerap berkomunikasi dengan Ketua Mahkamah Agung untuk mencari nama-nama potensial. Beberapa calon bahkan muncul dari hasil rekomendasi, bukan hanya dari pendaftaran mandiri.
Meski demikian, Amzulian mengakui tantangan tetap ada. Hakim yang terlihat baik bisa saja gagal dalam tahapan seleksi yang sangat ketat.
Tantangan Penjaringan Calon Hakim
Amzulian menambahkan bahwa KY tidak hanya menunggu. Pihaknya mendatangi langsung sejumlah hakim dan mendorong mereka untuk ikut seleksi. Namun, ia menegaskan seluruh proses seleksi harus berjalan transparan agar publik percaya.
Dengan cara itu, KY berusaha menjaga keseimbangan antara mencari calon potensial dan mempertahankan kredibilitas mekanisme seleksi.