Home / Kriminal / Oknum Polisi Lempar Helm Bubarkan Balap Liar di Serang Didemosi 5 Tahun

Oknum Polisi Lempar Helm Bubarkan Balap Liar di Serang Didemosi 5 Tahun

Polisi Lempar Helm

Polisi di Banten Kena Sanksi Berat Usai Insiden Lempar Helm

Insiden tak biasa terjadi saat operasi pembubaran balap liar di Kota Serang, Banten. Seorang anggota kepolisian, Bripda MA, menerima hukuman berat setelah melempar helm ke arah pelajar yang diduga ikut balap liar. Aksi itu membuat korban cedera serius hingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Polda Banten menegaskan bahwa mereka tidak menoleransi tindakan di luar prosedur. Atas insiden ini, Bripda MA menerima demosi selama lima tahun, penundaan pangkat, serta hukuman administratif lainnya.


Kronologi Insiden Balap Liar di Serang

Tim Patroli Maung Presisi menggelar razia balap liar di sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) pada Minggu dini hari, 24 Agustus 2025. Puluhan remaja panik saat melihat polisi tiba di lokasi.

Dalam situasi kacau itu, Bripda MA spontan melempar helm ke arah seorang pengendara berusia 16 tahun. Lemparan tersebut mengenai korban, membuatnya terjatuh dan terseret beberapa meter. Kondisi korban semakin parah karena ia tidak memakai helm saat kejadian.


Korban Alami Cedera Serius

Petugas langsung membawa korban ke RSUD Banten untuk mendapatkan perawatan. Tim medis melaporkan bahwa korban mengalami luka di wajah, kepala, dan kaki. Hingga kini, ia masih menjalani perawatan intensif di ICU.

Keluarga korban meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku dan memberikan pendampingan penuh terhadap korban.


Hasil Sidang Etik: Bripda MA Didemosi

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Haryanto, menjelaskan hasil sidang etik pada Selasa, 9 September 2025. Majelis etik menjatuhkan beberapa sanksi kepada Bripda MA, antara lain:

  • Mutasi demosi selama 5 tahun

  • Penundaan pangkat selama 2 tahun

  • Penundaan pendidikan selama 1 tahun

  • Hukuman patsus 30 hari

Didik menegaskan bahwa kepolisian akan menindak tegas setiap anggota yang melanggar prosedur.


Evaluasi dan Harapan Publik

Insiden ini membuat publik menyoroti cara aparat menindak balap liar. Warga menilai polisi seharusnya mengutamakan keselamatan semua pihak, terutama remaja yang masih di bawah umur.

Polda Banten berkomitmen meningkatkan pengawasan dan mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani aksi balap liar ke depannya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *